Jumat, 25 Januari 2008

kader kesehatan



Sub.bagian keperawatan komunitas FK UGM saat ini sedang mengembangkan program children house yang bekerjasama dengan kobe university Japan. kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada wilayah kabupaten bantul.children house merupakan pusat pelayanan kesehatan khususnya pada tatanan promotif dan preventif, dimana fokus pada program ini adalah upaya peningkatan dan pencegahan pada anak dan remaja,kegiatan yang akan dilakukan oleh sub.bagian keperawatan komunitas adalah melakukan kegiatan berupa promosi kesehatan baik pada anak,remaja,orang tua dan guru. kegiatan yang rencananya dilaksanakan pada bulan januari 2008 ini antara lain : konseling,play threrapy, training, diskusi, skrining,dll. untuk mencapai keberhasilan program tersebut, sub.komunitas FK UGM mengundang para mahasiswa untuk bisa ikut berpartisipasi mengikuti program ini sebagai volunter.program ini akan membutuhkan banyak volunter/kader yang mau bersama sama membantu memecahkan permasalahan kesehatan khususnya pada anak dan remaja di wilayah kbupaten bantul.volunter diutamakan adalah mahasiswa khususnya mereka yang memiliki keilmuan yang sesui dengan program tersebut. banyak manfaat yang akan bisa didapat dari menjadi volunter, antara lain volunter akan belajar bagaimana merawat dan mendidik anak secara baik,memahami tumbuh kembang anak,memahami peran orang tua terhadap anak,belajar secara langsung tentang anak dan remaja serta permasalahan yang mungkin muncul,mengetahui peran tenaga kesehatan dalam memeberikan konseling,mengetahui bentuk konseling yang bisa diberikan,dll.

voluner akan mendapatkan kartu anggota dan akan diberikan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah sehingga lebih memahamai kondisi nyata di lapangan.

bagi yang berminat menjadi volunter di children house silahkan saudara menghubungi Bp.Heru Subekti di sub.bagian Komunitas FK UGM atau menghubungi di no.081578881751.


PSIK FK UGM


Salah satu bagian dari Program Studi Ilmu Keperawatan adalah bagian kep.komuntis. saat ini bagian keperawatan komunitas sedang menjalankan beberapa program baik dalam hal sistem pendidikan maupun pengembangan keilmuan dan pengabidan masyarakat.

kegiatan pendidikan saat ini yang dikembangkan antaralain pengembangan metode pembelajaran dengan cara "Student Center Learning" (SCL). metode ini sangat cocok untuk mahasiswa khususnya pada bagian komunitas,mahasiswa dituntun aktif dengan belajar secara mandiri dan kelompok serta langsung merasakan pengalaman di komunitas.

metode SCL telah lama dikembangkan oleh UGM,dan bag.komunitas sendiri mencoba menerapkan sistem yang digunakan oleh banyak fakultas ini.

pada sistem ini banyak hal yang bisa didapatkan oleh mahasiswa antara lain memunculkan kemampuan hard skill dan kemampaun soft skill. ada banyak hal yang bisa dilaksanakan dalam metode SCL seperti diskusi,seminar,tutorial,penugasan,tugas lapangan,dll.pada saat kita menggunakan metode ini dosen berfungsi sebagai fasilitator,yang bukan berarti dosen hanya pendengar tetapi justru disininal peran dosen untuk mampu memfasilitasi baik dalam sumber belajar,diskusi,mengarahkan,mengontrol,memodifikasi metode,memacu semangat,dan masih banyak lagi peran yang harus dipenuhi sebagai dosen.
guna mencapai target yang diharapkan pada tahap profesi Ners di bagian kep.komunitas telah menjalankan metode pembelajaran kolaboratif learning dimana mahasiswa keperawatan bersama dengan mahasiswa kedokteran dan gizi kesehatan bekerja secara bersama di masyarakat dan di puskesmas untuk menyelesaikan dan memecahkan individual problems,family problems dan comunity problems.model ini kita sebut Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat (K3M) terintegrasi.dengan menggunakan sistem ini mahasiswa akan lebih memahami dan menyadari akan peran dan fungsi tiap tiap profesi,dan tentunya mereka akan belajar menghargai,belajar bekerjasama, yang nantinya setelah mereka selesai kuliah akan mudah beradaptasi pada pekerjaannya.

selain dari itu program yang sedang dikembangkan oleh bagian kep.komunitas adalah pengembangan home care yang berbasis rumah sakit dan masyarakat,program ini dimulai pada bulan januari 2008 dengan bekerjasama dengan rs banyumas,kegiatan ini dimaksudkan antara lain sebagai sarana belajar,penelitian,pengabdian masyarakat,pengembangan keilmuan,dll. kedepan diharapkan mahsiswa pada bag.komunitas akan bisa langsung belajar secara nyata tentang bagaimana home care itu dilaksanakan serta bentuk pelayanan apa saja yang bisa dilaksanakan dirumah oleh seorang lulusan Ners. saat ini masih banyak para lulusan Ners bingung tentang meodel praktik yang bisa dilaksanakan,dan tidak sedikit mereka keliru dalam pemahaman dan pelaksanaan praktik mandiri perawat,dengan metode pembelajaran home care ini diharapkan mahasiswa lebih memahami sistem pelayanan,manajemen pelayanan,alur rujukan,kolaborasi,dan pelayanan home care itu sendiri.

bagian kep.komunitas FK UGM berkomitmen untuk terus mengembangkan suatu bentuk pendidikan dan bentuk pelayanan keperawatan yang sesuai dengan aturan dan profesionalisme.

kegiatan yang lain yang akan dilaksanakan oleh bag.komunitas adalah melakukan pelatihan dan work shop mengenai sistem pembelajaran lapangan komunitas dan pelatihan mengenai home care hospital based dan comunity based yang direncanakan akan dilaksanakan setiap tahun.
program pelatihan yang dilaksanakan bisa dilaksanakan di rumah sakit yang bersangkutan (inhouse training)atau mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh "Training Center" PSIK UGM.dalam pelatihan ini diharapkan peserta akan mampu menganalisis kebutuhan akan pelayanan home care,manajemen home care,dan belajar secara langsung kepada para pelaksana dan pengelola program home care.

Kamis, 24 Januari 2008

RS BANYUMAS

Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UGM telah mengadakan kerjasama dengan RS Banyumas dalam mengembangkan home care berbasis rumah sakit. kegiatan ini awalnya dilakukan pada agustus 2007 dengan melakukan berbagai kegiatan seperti work shop,pelatihan dan lain lain. RS Banyumas sebagai rumah sakit pemerintah berkomitment untuk mengembangkan pelayanan kesehatan lanjutan atau biasa disebut home care. home care yang dikembangkan di rs banyumas mungkin bukan merupakan pertamakalinya di indonesia,tapi kita mencoba membuat suatu perubahan paradigma atau pandangan mengenai home care berbasis rumah sakit yang berbasis profesialisme,komprehensif,dan mentaati peraturan dan perundang undangan.banyak home telah dikembangkan di rumah sakit baik negeri maupun swasta tapi masih banyak juga home care dianggap sebagai kegiatan second work/samben, untuk mencari penghasilan tambahan tanpa memperhtikan pelayanan yang berorientasi pada profesionalisme dan pasient demand.
kegiatan pertama kali yang dilakukan di rumah sakit banyumas bekerja sama dengan ugm ini adalah sosialisasi program dan advokasi program kepada jajaran direksi,yang selanjutnya memiliki pandangan dan visi yang sama.
tahap selanjutnya team pengembang home care melakukan beberapa kegiata seperti :mini research untuk mengetahui WTP (wiilingness to pay) dan ATP (ability to pay) yang kemudian di analisis kebutuhan dan kemampuan konsumen. progam progam yang lain juga banyak kita lakukan seperti pelatihan,work shop.
akhirnya kelar juga pekerjaan kita untuk membentuk home care berbasis rumah sakit yang telah di lounchingkan pada bulan januari 2008.ini adalah langkah awal kita untuk membuat suatu perubahan,ini merupakan hal penting bagi seorang perawat untuk bisa mengembangkan keilmuan dan mengembangkan diri sehingga profesi khususnya perawat lebih bisa berperan dalam kesejahteran masyarakat.
PSIK FK UGM dan RS Banyumas mulai tahun 2008 juga memberi kesempatan kepada rumah sakit lain untuk belajar bersama kita tentang perencannan serta manajemen home care. pelatihan yang kita tawarkan ini berdasarkan pengalaman langsung dari kegiatan home care berbasis rumah sakit RS Banyumas.

Belajar Dari "Hanshin-Awaji"


Tangal 15 januari 2008,saya ditugaskan untuk melakukan study banding ke jepang tepatnya di kobe university,untuk mempelajari program kesehatan pada anak yang berbasis masyarakat.

saya diundang oleh prof.takada salah seorang guru besar kobe university yang banyak mencetuskan ide ide mengenai program anak.saat saya dan teman saya tiba dikobe udara sangat dingin,maklum januari waktu yang paling dingin dalam setahun,saya merasa ini tidak lebih baik dari indonesia yang walaupun panas tapi msih banyak pepohonan dan angin semilir.

akhirnya sampai juga saya di hotel tempat saya menginap,hari pertama saya tiba saya langsung mengunjungi prof.takada di kampus beliau.

staff universitas telah memberikan jadwal kunjunagan selama 2 minggu,saya berharap mudah mudahan saya diberi kekuatan selama menjalankan kegiatan,karena saya merasa cuaca cukup dingin sekitar 2 derajat celcius.hari kedua saya mengunjungi public health program kalau di indonesia program puskesmas,saya melihat kegitan tersebut dan mulai berpikir "bisakah puskesmas kita seperti ini".

banyak program yang saya kunjungi,seperti :program untuk anak autisme di Nada PotLack,Kobeko Land (program untuk anak pre matur),Tomojo Yogo Schools (program untuk anak handycaped).
saya menanyakan pada mereka, anda bisa melakukan program seperti ini jawabnya "ini semua bisa terlaksana karena bantuan volunteer/kader,dimana kader yang sebagian besar adalah mahasiswa yang sekolah di kobe,mendaftarkan diri untuk bisa berpartisipasi dalam program ini,dan mereka tidak dibayar sepeserpun tetapi mereka tertarik mengikuti program ini untuk bisa belajar langsung bagaimana merawat dan mendidik anak agar bisa menjadi anak yang optimal.kader yang sebagian besar kalau negara indonesia adalah ibu ibu yang mungkin sibuk mengurusi anak dan urusan rumah tangga masih mau menyempatkan diri untuk ikut kegiatan sosial,pertanyaan bagaimana peran anak anak muda indonesia yang katanya berjiwa nasionalis.
mungkin kita harus belajar dari mahasiswa jepang walaupun mereka sibuk kuliah ada yang progam S1,S2 bahkan mahasiswa S3 pun tidak ketinggalan untuk mau peduli dan ikut berpartisipasi menjadi kader kesehatan khususnya untuk anak anak.
saya melihat pemerintah daerah sangat perhatian kepada anak apalagi setelah kejadian gempa bumi pada tahun 1995 yang banyak menelan korban jiwa dan banyak menyebabkan banyak orang menjadi cacat. yang perlu kita ketahui hampir semua program kesehatan untuk anak di kendalikan oleh masyarakat,artinya bahwa fasilitas yang ada dari msyarakat yang dikelola pemerintah daerah,kemudian pemda setempat membuat apa yang diinginkan masyarakat,sehingga semua fasilitas pendidikan untuk anak,tempat bermain,tempat belajar,dll,bisa diakses oleh seluruh penduduk setempat dan tanpa dipungut biaya alisa gratis.
setelah pulang dari jepang dan kembali ke indonesia kami punya PR besar untuk mengembangkan program anak khususnya di daerah bantul yang kami sebut "children House". program ini juga untuk membantu masyarakat bantul khususya anak anak baik yang normal maupun memliki permasalahahn baik masalah kesehatan ,sosial,maupun mental bisa dipecahkan bersama berdasarkan azas kebersamaan,dan saya akan mengajak para mahsiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.semoga kita bisa belajar dari itu semua.

K3M UGM


Kuliah kerja kesehatan masyarakat atau biasa disebut K3M,merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa tahap profesi di fakultas kedokteran ugm. pada mulanya K3M dilaksanakan hanya pada masing-masing profesi,kedokteran sendiri,keperawatan sendiri,bagian gizi pun demikian.pada tahun 2006 mulai dirasakan perlunya kebersamaan antar profesi, kebersamaan ini dimaksudkan agar lulusan fk ugm mempunyai nilai lebih dalam hal soft skill, kemampuan soft skill yang diharapkan pada mahasiswa adalah: mampu menghargai baik sesama profesi maupun bukan sesama,team work, team building, toleransi, dll. dari dasar itulah maka para dosen yang berkecimpung pada bidang kesehatan masyarakat bekerja bersama untuk membangun suatu sistem yang baik. pada awalnya memang sangat sulit untuk merumuskan standar kopetensi,karena setiap profesi memiliki standar yang berbeda,akan tetapi perbedaan bukan merupakan suatu penghambat justru perbedaan menjadi suatu motivasi bersama unuk bisa lebih mengerti dan memahami arti perbedan tersebut.

akhirnya dengan kerja keras yang didasari kebersamaan dan saling menghargai pada tahun 2006 k3m bisa terlaksana.

pada awal pelaksanaan kegiatan juga tidak mudah,banyak hambatan dan permasalahan yang muncul, banyak perbedaan pendapat dan ketidak sepakatan namun tahap demi tahap masalah tersebut bisa diatasi.

saat ini sudah kesekian kali k3m terintegrasi dilaksanakan,dan kami dari team k3m terintegrasi juga berusaha mempromosikan dan mensosialisasikan program ini kepada berbagai pihak agar kiranya program seperti ini tidak hanya di fk ugm tapi di tempat lain yang memiliki keberagaman pendidikan profesi.masa depan kesehatan bangsa ini berada pada tenaga kesehatan,sudah sepatutnya kita mulai menyadari pentingnya kebersamaan dengan tetap mempertahankan profesionalisme.

dari hasil evaluasi didapkan mahasiswa merasakan pentingnya kerjasama antar profesi,mereka bekerja sesuai dengan bidang dan keilmuan.saya sebagai dosen pembimbing fakultas merasa inilah dasar sebuah perubahan yang akan datang.

kita merasa bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang kecil untuk membuat suatu perubahan yang besar,tapi kita yakin dari hal kecil bisa membuat kita menjadi paham akan arti sebuah perubahan.(heru)